Wednesday, October 10, 2012

Antisipasi Yunani, BI Tingkatkan Pasokan Valuta Asing


JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengantisipasi potensi memburuknya krisis Eropa, khususnya terkait pelaksanaan pemilihan umum di Yunani pada tanggal 17 Juni 2012, Bank Indonesia telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif yang diperlukan.
"Kita akan meningkatkan pasokan valas (valuta asing) di pasar sesuai dengan kebutuhan sebagai bagian untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," sebut Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, dalam siaran pers, Jumat (15/6/2012).
Dampak memburuknya krisis Eropa telah dirasakan terutama pada pasar valas dan pasar keuangan. Dampak tersebut telah terjadi selama ini dengan intensitas yang meningkat khususnya sejak awal Mei.
Ini tercermin pada tekanan pelemahan nilai tukar dan penurunan indeks harga saham di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Sebagai antisipasi terhadap dampak krisis Eropa, BI selama ini telah meningkatkan pasokan likuiditas valas untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan juga melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
BI akan terus melanjutkan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah tersebut. Langkah itu termasuk penerbitan Term Deposit valas. Saat ini sejumlah instrumen untuk menambah pasokan valas dan instrumen lindung nilai juga disiapkan.
"Bank Indonesia terus melanjutkan langkah-langkah pendalaman pasar valas dalam negeri untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah," tambah Darmin.
Sekalipun demikian, ia menyatakan kondisi valas masih dalam keadaan cukup. Cadangan devisa per 31 Mei 2012 mencapai 111,5 miliar dollar AS.
Itu cukup untuk memenuhi 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. "Sejauh ini kondisi kecukupan likuiditas baik valas maupun rupiah tetap terjaga," tegas Darmin.

No comments:

Post a Comment