Wednesday, October 17, 2012

Artikel Mengenai Pasar Modal Syariah

Pasar Modal Syariah Terbukti Tahan Krisis

JAKARTA (okezone.com) - Guna mengembangkan investasi khususnya di Pasar Modal Syariah diperlukan edukasi yang lebih giat lagi. Pengetahuan akan pasar modal syariah harus ditambah agar likuiditas dalam pasar modal syariah dapat masuk lebih besar lagi.

Wakil Menteri Keuangan I, Anny Ratnawati, mengatakan masyarakat memang sudah terbiasa dengan cara yang konvesional. Oleh karena itu baik dari regulator pasar modal, Bapepam-LK, diimbau untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat mengenai investasi di pasar modal syariah yang juga menjanjikan.

"Harus dilakukan pengembangan sistem syariah ini lebih jauh lagi. Karena sistem syariah ini sudah terbukti stabil dalam berbagai krisis yang mendera akhir-kahir ini karena prinsip syariah sendiri memang selalu menjaga investasinya," ungkapnya kala ditemui dalam acara Konferensi Internasional Pasar Modal Syariah tahun 2012 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/6/2012).

Anny melanjutkan, memang pada saat ini jumlah volume investasi di pasar modal syariah memang masih sedikit dibandingkan dengan konvensional, oleh karena itu, diperlukan penerbitan lebih banyak lagi produk-produk syariah agar masyarakat punya pilihan.

"Memang dalam mengembangkan investasi di pasar modal syariah dengan sistem syariah ini memang butuh waktu dan tidak mudah. Semuanya butuh proses," kata Anny.

Dia menambahkan, ke depannya sarana media sosial bisa dimanfaatkan untuk dapat melakukan edukasi terhadap masyarakat agar pengertian masyarakat akan sistem syariah bisa lebih mengerti lagi. "Kalau perlu sosial media seperti Facebook dan Twitter bisa jadi ajang untuk menyebarkan informasi tentang bagaimana cara berinvestasi dalam pasar modal syariah agar masyarakat juga bisa lebih well informed mengenai hal ini," tuturnya.

Menurut dia, dengan adanya edukasi tersebut bukan tidak mungkin menjadikan likuiditas dalam pasar modal syariah bisa bergerak lebih agresif lagi. "Sehingga membantu pergerakan pasar modal di Indonesia secara keseluruhan, dan apabila ada goncangan dari luar dengan sistem syariah tersebut bisa dijadikan semacam peredam agar dampaknya tidak secara langsung terasa," tukas dia.


Masa Depan Cerah Pasar Modal Syariah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejabat sementara Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega mengatakan, Pasar Modal Syariah mengalami perkembangan yang menggembirakan selama sepuluh tahun terakhir.

"Selama kurun waktu 10 tahun, Pasar Modal Syariah telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan," sebut Ngalim, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/8/2012) malam.

Perkembangan pasar modal syariah bisa terlihat dari nilai emisi sukuk yang telah mencapai Rp 9,4 triliun per 8 Agustus 2012. Angka ini melonjak cukup jauh dari Rp 5,5 triliun pada tahun 2008.

Sementara pangsa pasar sukuk kini tercatat sebesar 3,17 persen. Lalu, secara kumulatif sampai dengan 8 Agustus 2012, ada 50 reksadana syariah yang aktif.

Ini, terang Ngalim, menunjukkan jumlah reksa dana syariah tidak mengalami perubahan jika dibandingkan posisi akhir tahun 2011. Hingga 8 Agustus, total Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana mencapai Rp 5,78 triliun, atau tumbuh 3,87 persen dari akhir tahun 2011.

"Selanjutnya, proporsi NAB Reksa Dana Syariah dibandingkan total NAB Reksa Dana yang aktif mencapai 3,23 persen," tambahnya.

Kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) pun mencapai Rp 2.335,6 triliun, atau 60,42 persen dari total kapitalisasi pasar seluruh saham. Kapitalisasi tersebut tumbuh 20,82 persen dari akhir tahun 2011. Sedangkan kapitalisasi pasar untuk 30 saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index tercatat sebesar Rp 1.567,3 triliun per 8 Agustus tahun ini.

"Kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam JII pada 8 Agustus 2012 tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,76 persen jika dibandingkan kapitalisasi saham JII pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 1.414,98 triliun," tandasnya.

No comments:

Post a Comment