Artikel Mengenai Pasar Modal Syariah
Pasar Modal Syariah Terbukti Tahan Krisis
JAKARTA (okezone.com) - Guna mengembangkan investasi khususnya di
Pasar Modal Syariah diperlukan edukasi yang lebih giat lagi. Pengetahuan
akan pasar modal syariah harus ditambah agar likuiditas dalam pasar
modal syariah dapat masuk lebih besar lagi.
Wakil Menteri
Keuangan I, Anny Ratnawati, mengatakan masyarakat memang sudah terbiasa
dengan cara yang konvesional. Oleh karena itu baik dari regulator pasar
modal, Bapepam-LK, diimbau untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat
mengenai investasi di pasar modal syariah yang juga menjanjikan.
"Harus
dilakukan pengembangan sistem syariah ini lebih jauh lagi. Karena
sistem syariah ini sudah terbukti stabil dalam berbagai krisis yang
mendera akhir-kahir ini karena prinsip syariah sendiri memang
selalu menjaga investasinya," ungkapnya kala ditemui dalam acara
Konferensi Internasional Pasar Modal Syariah tahun 2012 di Hotel
Borobudur, Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Anny melanjutkan, memang
pada saat ini jumlah volume investasi di pasar modal syariah memang
masih sedikit dibandingkan dengan konvensional, oleh karena itu,
diperlukan penerbitan lebih banyak lagi produk-produk syariah agar
masyarakat punya pilihan.
"Memang dalam mengembangkan investasi
di pasar modal syariah dengan sistem syariah ini memang butuh waktu dan
tidak mudah. Semuanya butuh proses," kata Anny.
Dia menambahkan,
ke depannya sarana media sosial bisa dimanfaatkan untuk dapat melakukan
edukasi terhadap masyarakat agar pengertian masyarakat akan sistem
syariah bisa lebih mengerti lagi. "Kalau perlu sosial media seperti
Facebook dan Twitter bisa jadi ajang untuk menyebarkan informasi tentang
bagaimana cara berinvestasi dalam pasar modal syariah agar masyarakat
juga bisa lebih well informed mengenai hal ini," tuturnya.
Menurut
dia, dengan adanya edukasi tersebut bukan tidak mungkin menjadikan
likuiditas dalam pasar modal syariah bisa bergerak lebih agresif lagi.
"Sehingga membantu pergerakan pasar modal di Indonesia secara
keseluruhan, dan apabila ada goncangan dari luar dengan sistem syariah
tersebut bisa dijadikan semacam peredam agar dampaknya tidak secara
langsung terasa," tukas dia.
Masa Depan Cerah Pasar Modal Syariah
JAKARTA, KOMPAS.com - Pejabat sementara Ketua
Bapepam-LK Ngalim Sawega mengatakan, Pasar Modal Syariah mengalami
perkembangan yang menggembirakan selama sepuluh tahun terakhir.
"Selama
kurun waktu 10 tahun, Pasar Modal Syariah telah mengalami perkembangan
yang cukup menggembirakan," sebut Ngalim, di Gedung Bursa Efek
Indonesia, Jakarta, Jumat (11/8/2012) malam.
Perkembangan pasar
modal syariah bisa terlihat dari nilai emisi sukuk yang telah mencapai
Rp 9,4 triliun per 8 Agustus 2012. Angka ini melonjak cukup jauh dari Rp
5,5 triliun pada tahun 2008.
Sementara pangsa pasar sukuk kini
tercatat sebesar 3,17 persen. Lalu, secara kumulatif sampai dengan 8
Agustus 2012, ada 50 reksadana syariah yang aktif.
Ini, terang
Ngalim, menunjukkan jumlah reksa dana syariah tidak mengalami perubahan
jika dibandingkan posisi akhir tahun 2011. Hingga 8 Agustus, total Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana mencapai Rp 5,78 triliun, atau tumbuh 3,87
persen dari akhir tahun 2011.
"Selanjutnya, proporsi NAB Reksa Dana Syariah dibandingkan total NAB Reksa Dana yang aktif mencapai 3,23 persen," tambahnya.
Kapitalisasi
pasar saham yang tergabung dalam Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
pun mencapai Rp 2.335,6 triliun, atau 60,42 persen dari total
kapitalisasi pasar seluruh saham. Kapitalisasi tersebut tumbuh 20,82
persen dari akhir tahun 2011. Sedangkan kapitalisasi pasar untuk 30
saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index tercatat
sebesar Rp 1.567,3 triliun per 8 Agustus tahun ini.
"Kapitalisasi
pasar saham yang tergabung dalam JII pada 8 Agustus 2012 tersebut
mengalami peningkatan sebesar 10,76 persen jika dibandingkan
kapitalisasi saham JII pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 1.414,98
triliun," tandasnya.
No comments:
Post a Comment