Wednesday, October 17, 2012

Straight Through Processing


Straight Through Processing



PADA 15 Juni 2012 lalu, pasar modal Indonesia telah membuat catatan sejarah baru. Ya, pada hari itu, untuk pertama kalinya mekanisme transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan sistem yang disebut dengan istilah Straight Through Processing (STP).

Nah, mungkin belum banyak yang mengetahui apa yang dimaksud dengan istilah STP. Untuk itu, tidak ada salahnya jika kita menyimak kembali apa itu STP dan apa manfaatnya bagi pasar modal Indonesia, baik saat ini dan masa mendatang.

STP merupakan mekanisme integrasi sistem dan proses dengan mengotomasi semua proses transaksi dari awal sampai akhir. Dari rangkaian mekanisme atau proses transaksi bursa, mulai dari memasukan order, eksekusi transaksi, kliring, konfirmasi/afirmasi, hingga penyelesaian transaksi dilakukan secara otomatis tanpa adanya intervensi manual ataupun input ulang data.

Dengan kata lain, STP dapat diartikan sebagai proses menangkap dan memproses transaksi secara elektronik dalam satu rangkaian proses, mulai dari titik awal terjadinya transaksi (order), sampai dengan akhir penyelesaian transaksi. Semuanya serba otomatis.

Pertanyaannya, apa yang melatarbelakangi perlunya implementasi STP? Ini semua tidak terlepas dari perkembangan pasar modal Indonesia yang cukup pesat, terutama dari sisi frekuensi dan nilai transaksi BEI yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2005, rata-rata nilai transaksi harian masih sekira Rp1,6 triliun.

Namun, pada 2011 rata-rata nilai transaksi harian di berhasil melesat menjadi Rp4,9 triliun. Peningkatan ini menimbulkan tantangan dari aspek kompleksitas dan kapasitas transaksi. Proses transaksi dipandang tidak lagi efektif jika dilakukan dengan mekanisme manual.

Peningkatan aktivitas transaksi ini pasti akan terus terjadi dari tahun ke tahun seiring dengan penambahan jumlah emiten, pertumbuhan jumlah investor, penerapan online trading dan Direct Market Access (DMA), dan adanya produk (instrumen investasi) yang baru. Kemungkinan peningkatan transaksi itu harus diantisipasi.

Di sinilah STP diperlukan, yaitu dalam rangka menjawab perkembangan dan tantangan peningkatan kapasitas dan kompleksitas proses transaksi di pasar modal Indonesia, yang membutuhkan mekanisme yang lebih cepat, lebih aman, lebih efisien, dan terotomasi penuh.

Praktis, penerapan STP antara lain juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses transaksi bursa sampai dengan penyelesaian, peningkatan efektivitas pengawasan regulator, hingga perlindungan nasabah atau investor. Maklum, sistem yang serba otomatis ini meminimalkan kemungkinan penyalahgunaan dana nasabah oleh oknum di perusahaan broker.

Sebelum STP ini diterapkan, setiap transaksi bursa memerlukan beberapa kali langkah dan biaya untuk pengulangan data entry yang bersumber dari formulir, dokumen, atau sumber lainnya yang berpotensi menyebabkan kesalahan, perubahan data, penundaan waktu, dan potensi penipuan/manipulasi.

Bahkan, untuk menangkap dan memproses informasi yang dilakukan melalui sarana telepon, faksimili, surat elektronik (e-mail), dan lain-lain memerlukan intervensi manusia, sehingga berpotensi memperlambat keseluruhan siklus proses serta berpotensi menimbulkan kesalahan.

Nah, untuk mengatasi masalah-masalah ini, implementasi STP telah memungkinkan suatu order transaksi di BEI diproses, dikonfirmasi, dikliring, dan diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, dengan biaya yang lebih efisien maupun tingkat kesalahan yang lebih rendah.

Pada tahap selanjutnya, STP diharapkan juga akan terjadi pada sistem dan aktivitas back office, yang akan bermanfaat dalam mengurangi tingkat kesalahan, mengurangi risiko-risiko, dan secara signifikan mengurangi biaya per transaksi.

Selain itu, STP juga bisa meningkatkan transparansi dengan pengaturan dan mekanisme proses terhadap transaksi bursa yang lebih baik dengan audit trail yang sistematik, mengurangi risiko-risiko dan potensi kesalahan, terutama risiko operasional dan risiko settlement, pengambilan data, pelaksanaan proses, dan pelaporan yang lebih cepat, serta meningkatkan efisiensi pasar secara keseluruhan.

No comments:

Post a Comment